Daftar Blog Saya
Senin, 26 Juli 2010
ROMPI
Rompi ini kubuat ketika baru beberapa bulan diangkat sebagai PNS di Dinas Peternakan Kab. Malang. Polanya mencontoh rompi punya Wiwo pemberian dari temannya waktu kuliah. Gak persis, agak ngawur tapi ukurannya sama. Terbuat dari benang nilon ukuran/no. 12 warna putih tulang.
Yang ini juga gak pake pola, pokoknya bikin aja, ukuran diri sendiri. Sama-sama terbuat dari benang nilon warna putih tulang
Tas selempang
Mulanya aku melihat seorang gadis kecil di Ramayana jalan-jalan pakai tas selempang rajutan. keren banget...akhirnya aku terinspirasi mbuat tas serupa untuk kedua putri cantikku, tapi sepupunya -Yana- juga minta dibuatkan
Yang ini pesenan Bu Lilik, guru kelas 1 SD Ummu Aiman untuk putrinya. Semoga puas and senang ya dik....
Yang ini pesenan Bu Lilik, guru kelas 1 SD Ummu Aiman untuk putrinya. Semoga puas and senang ya dik....
Rabu, 21 Juli 2010
Tas untuk Nenek Rian
Hari sabtu aku libur. Biasanya sikecil Zidan minta ditunggui disekolahnya di TK Ummu Aiman. Sambil nunggu sangat gak enak kalau hanya diam, maka kadang aku bawa bennag sama benthel dan berbenthlel
ria di sekolah. Rupanya neneknya Rian teman sekelas Zidan tertarik dan ingin dibuatkan tas motif kerang. yang agak lebar dan panjang. untuk tempat mukena dan kitab pengajian. Itu si nenek tersenyum ceria dan bergaya ...di depan kelas zidan
TAPLAK
Ini kubuat dengan melihat pola dari buku Crochet Lace Ondori. Buku ini hadiah dari Bu Shanti mantan Bos sewaktu aku masih di penangkaran primata di Tangerang. Beliau tertarik dengan hasil karyaku yang kukirim melalui Yani, Ita dan Mb. Indah sewaktu mereka berlibur ke Malang. Waktu itu kalau gak salah tak kirimi seperangkat alas minum teh dan tatakan gelasnya. Dibalas dikirimim buku ini. Thank's Bu Santi. Taplak mungil ini kuhadiahkan buat bu Dwi, Kabidku di kantor.
Taplak ini mulanya buat kenang-kenangan seseorang yang mau pindah, ternyata orangnya sudah pindah taplaknya belum jadi..akhirnya untuk diri sendiri.
yang ini buat kado mantenannya Ida, teman sekantor, seangkatan jadi PNS yang baru aja married
Yang ini kubuat waktu mengandung anak pertama. Disela-sela mual, pusing dan penyakit umum orang hamil muda tak alihkan buat mbenthel. jadilah taplak ini yang usianya sama dengan Tia. Walaupun hasilnya mblethot sana mblethot sini namun aku tetap puas...
Tas Biru Nisa
Paradee Tas Kerang
Tas Motif Kerang. Mula-mula aku ingin buat tas untuk diri densiri. warna yang kupilih girly banget. Pink tua dan pink muda, bingung ya nyebut warna. pokoknya nuansa pink yang cewek banget. Waktu ngantor hari jumat kan gak pakai seragan,kupakai tas ini. Ternyata banyak yang suka.
Tas Farah
Tas hijau kombinasi kuning dan merah grany untuk Farah. Ukurannya cukup untuk Farah yang baru berumur 8 tahun. Farah lagi siap-siap ikut gerak jalan sehat dalam memepringati HUT Kemerdekaan RI ke 64. Dalam tasnta ada permen. tisu. dan botol minum buat bekal jalan-jalan Ayoo... Farah... jangan ketinggalan
DOMPET KOIN
Kantung Handphone
Jumat, 16 Juli 2010
CARDIGAN TIA
Cardigan ini kubuat untuk putri sulungku Tiara. Pakai pola hasil browsing di internet. kebetulan masih punya benang warna sembur 3 warna yang mirip dengan pola tersebut. Aku kebut, gak sampai seminggu dah jadi..
Pola aslinya sih lengannya panjang, tapi Tia minta lengan pendek aja. Begini ini jadinya..
Minggu, 11 Juli 2010
KARYAKU
Sabtu, 10 Juli 2010
BONEKA FARAH
Boneka Flanel punya Farah. Tak buat ngebut selama 3 jam, tanpa pola. Bahan dari kain flanel, baju boneka dari benang siyet
TEMPAT PENSIL
TAS ENGGAR
BROS BUNGA CANTIK
Boneka Flanel punya Farah. Tak buat ngebut selama 3 jam, tanpa pola. Bahan dari kain flanel, baju boneka dari benang siyet
TEMPAT PENSIL
Tempat pensil dengan warna-warni cerah, pakai benang katun sembur, jadi gak perlu buat motif sendiri. untuk warna polos, salah satu sisi diberi inisial atau nama yang punya, contohnya milik Tiara ..
TAS ENGGAR
Ini tas pesenan Bude Luluk buat putrinya Enggar. katanya sih untuk tempat laptopnya, tapi ternyata untuk tas sekolah. Teman-temannya pada ngiler tuh liat tas dengan warna pink yang cantik, secantik Enggar. Bude Luluk bergaya dengan tasnya Enggar di kantor. Bude juga cantik
BROS BUNGA CANTIK
Memanfaatkan sisa benang.. jadilah bros bentuk bunga yang cantik. Idenya berasal dari Tiara... Mii... bikinin aku bros untuk kupakai ke sekolah, sesuai warna seragam sekolah. Hari senin selasa bros bunga merah putih, rabu kamis hijau, jumat sabtu coklat muda-tua... Emang cantik diberi variasi manik bunga di tengah. Dan ternyata banyak yang suka. Bu Dwi malah sampai mborong 25 buah untuk ke -3 putrinya dan teman-temannya
Rabu, 07 Juli 2010
TAS HIJAU BIRU
inget-inget jadul waktu selesei kuliah di kota hujan Bogor tahun 1992, sudah gak ada kegiatan kuliah, iseng iseng aku buat karya tas dari bahan benang nilon, gak pake pola. pokoknya ngalir aja, try and error. kalau jadinya gak sesuai harapan ya diprotol lagi, coba lagi.. dst.
Dulu juga gak kenal macam-macam benang, tahunya benang siet (orang malang nyebut benang wol dengan istilah benang siet), benang kasur . sewaktu lihat di toko benang di pasar Bogor dekat atau arah ke sukasari ada gulungan benang kayak benang pancing yang digulung berpilin yang oleh penjualnya disebut benang nilon, warnanya cuma putih, hijau kebiruan dan coklat. ukurannya gak tahu, mungkin nomor 12. tak coba buat tas, kok ternyata bagus juga jadinya.
Sebetulnya ini bukan karya perdana. Ini karya yang kesekian kali. Kira-kira sudah 18 tahun yang lalu..ini yang masih tersisa. lainnya sudah laku ke teman-teman semasa kuliah. Ada tas, ada tempat pensil dan beberapa aku sudah lupa. Dan dulu kan belum ada foto digital, jadi hasil karyaku tidak terdokumentasi. Saat itu kamera masih menjadi barang mewah. gak semua orang mampu beli. lagipula aku berasal dari keluarga golongan elit (ekonomi sulit), uang saku pas-pasan, pas buat bayar kost, pas buat beli makan di warteg, pas buat fotokopi diktat kuliah, pas akhir bulan puasalah. Untuk menyambung hidup sembari menunggu kiriman dari rumah, coba-coba buat sesuatu yang bisa dijual... Ternyata dengan mbenthel (istilah Arema dari crochet ) bisa untuk hidup . Dan teman-teman satu kost juga jadi keranjingan untuk berbenthel ria.
Sebetulnya sih aku gak bisa atau gak menguasai teknik-teknik mbenthel yang rumit-rumit. Bisanya cuma sc dan dc. dan dengan sedikit variasi bisa mbentuk tas dengan pola ngawur yang penting jadi dan rapi. Ternyata banyak teman yang suka dan mulai pesan. Akhirnya aku berpikir harus punya pola tertentu untuk satu bentuk tas dengan variasi dan modifikasi tertentu sehingga bisa memperkirakan berapa gulung benang yang di butuhkan. mulailah berburu buku-buku tentang teknik-teknik dan pola crochet di toko buku terdekat dari tempat kos, yaitu toko Gunung Agung. Toko ini terletak di mall paling besar di Bogor waktu itu, yaitu Internusa. Berburu buku disini juangan di kira beli buku, .. nggak beli...cuma baca satu halaman, atau satu pola, lalu pulang untuk mempraktekkan, besok baca lagi satu pola atau satu teknik, lalu pulang dan praktek, begitu seterusnya. Nggak kuat beli ya pakai taktik gerilya...tau sendiri kan buku-buku ketrampilan apalagi yang impor itu muaaahal, lagipula belum ada penulis Indonesia yang terbitkan buku-buku macam Ondori, saya sih gak ngerti tulisan Jepang...cuma baca gambar saja.
Setelah dapat kerja hobi ini masih terus berjalan. Waktu senggang tak pergunakan untuk mbenthel. Sampai akhirnya Bos yang juga hobi kriya tertarik dan ngajak lomba bikin kristik yang ukuran 60 x 90. (selain mbenthel saya juga hobi buat kristik).
Oya, hobi mbenthel ini kau peroleh dan kupelajari dari teman satu kost. Mbak Fitri yang asalnya dari jogja punya kebiasaan kalau kirim kartu lebaran warna pink pinggirnya direnda-renda pakai benang siet. trus dihias dengan spidol warna senada, jadinya cantik, manis. Sewaktu mau KKN aku minta diajarin mbenthel bikin tali rambut dan bunga untuk bekal ngasih ketrampilan di desa KKN nanti. Akhirnya keterusan hingga sekarang. Thanks ya Mbak Fitri, sampeyan sekarang dimana?
inget-inget jadul waktu selesei kuliah di kota hujan Bogor tahun 1992, sudah gak ada kegiatan kuliah, iseng iseng aku buat karya tas dari bahan benang nilon, gak pake pola. pokoknya ngalir aja, try and error. kalau jadinya gak sesuai harapan ya diprotol lagi, coba lagi.. dst.
Dulu juga gak kenal macam-macam benang, tahunya benang siet (orang malang nyebut benang wol dengan istilah benang siet), benang kasur . sewaktu lihat di toko benang di pasar Bogor dekat atau arah ke sukasari ada gulungan benang kayak benang pancing yang digulung berpilin yang oleh penjualnya disebut benang nilon, warnanya cuma putih, hijau kebiruan dan coklat. ukurannya gak tahu, mungkin nomor 12. tak coba buat tas, kok ternyata bagus juga jadinya.
Sebetulnya ini bukan karya perdana. Ini karya yang kesekian kali. Kira-kira sudah 18 tahun yang lalu..ini yang masih tersisa. lainnya sudah laku ke teman-teman semasa kuliah. Ada tas, ada tempat pensil dan beberapa aku sudah lupa. Dan dulu kan belum ada foto digital, jadi hasil karyaku tidak terdokumentasi. Saat itu kamera masih menjadi barang mewah. gak semua orang mampu beli. lagipula aku berasal dari keluarga golongan elit (ekonomi sulit), uang saku pas-pasan, pas buat bayar kost, pas buat beli makan di warteg, pas buat fotokopi diktat kuliah, pas akhir bulan puasalah. Untuk menyambung hidup sembari menunggu kiriman dari rumah, coba-coba buat sesuatu yang bisa dijual... Ternyata dengan mbenthel (istilah Arema dari crochet ) bisa untuk hidup . Dan teman-teman satu kost juga jadi keranjingan untuk berbenthel ria.
Sebetulnya sih aku gak bisa atau gak menguasai teknik-teknik mbenthel yang rumit-rumit. Bisanya cuma sc dan dc. dan dengan sedikit variasi bisa mbentuk tas dengan pola ngawur yang penting jadi dan rapi. Ternyata banyak teman yang suka dan mulai pesan. Akhirnya aku berpikir harus punya pola tertentu untuk satu bentuk tas dengan variasi dan modifikasi tertentu sehingga bisa memperkirakan berapa gulung benang yang di butuhkan. mulailah berburu buku-buku tentang teknik-teknik dan pola crochet di toko buku terdekat dari tempat kos, yaitu toko Gunung Agung. Toko ini terletak di mall paling besar di Bogor waktu itu, yaitu Internusa. Berburu buku disini juangan di kira beli buku, .. nggak beli...cuma baca satu halaman, atau satu pola, lalu pulang untuk mempraktekkan, besok baca lagi satu pola atau satu teknik, lalu pulang dan praktek, begitu seterusnya. Nggak kuat beli ya pakai taktik gerilya...tau sendiri kan buku-buku ketrampilan apalagi yang impor itu muaaahal, lagipula belum ada penulis Indonesia yang terbitkan buku-buku macam Ondori, saya sih gak ngerti tulisan Jepang...cuma baca gambar saja.
Setelah dapat kerja hobi ini masih terus berjalan. Waktu senggang tak pergunakan untuk mbenthel. Sampai akhirnya Bos yang juga hobi kriya tertarik dan ngajak lomba bikin kristik yang ukuran 60 x 90. (selain mbenthel saya juga hobi buat kristik).
Oya, hobi mbenthel ini kau peroleh dan kupelajari dari teman satu kost. Mbak Fitri yang asalnya dari jogja punya kebiasaan kalau kirim kartu lebaran warna pink pinggirnya direnda-renda pakai benang siet. trus dihias dengan spidol warna senada, jadinya cantik, manis. Sewaktu mau KKN aku minta diajarin mbenthel bikin tali rambut dan bunga untuk bekal ngasih ketrampilan di desa KKN nanti. Akhirnya keterusan hingga sekarang. Thanks ya Mbak Fitri, sampeyan sekarang dimana?
Langganan:
Postingan (Atom)